TUGAS
PENDAHULUAN I
PENGENALAN MIKROORGANISME
NAMA :
SAKIANAH
NIM :
L22111602
PRODI : BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN
PERIKANAN
JURUSAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
1. Sebutkan jenis-jenis mikroorganisme dan media
dalam menumbuhkan bakteri ?
Jawab :

Mikroorganisme adalah organisme hidup yang sangat kecil, yang tidak dapat
dilihat tanpa menggunakan mikroskop. Untuk menghindari berkembangnya
mikroorgaisme dalam lingkungan kerja, seorang karyawan harus tahu bagaimana
sebuah mikroorganisme itu hidup, tumbuh, dan berkembang menjadi banyak dan
bagaimana mikroorganisme ini bertransformasi.
Menurut Knight dan Kotschevar (2000 : 277 ) mikroorganisme dibagi menjadi :
1. Bakteri
Bakteri biasanya menyebabkan
penyakit pada manusia. Dalam perkembangannya bakteri membutuhkan makanan, udara
yang lembab, dan pada temperatur yang tepat. Contoh : Salmonella, Eccerecia
Coli, Staphylococcus dan Diphtheria bacilus.
2. Virus
Organisme
hidup yang paling kecil adalah virus. Ada beberapa virus yang tidak bisa
dilihat, walaupun sudah menggunakan mikroskop. Biasanya virus ini menyebar
lewat media air dan makanan. Sebagai contoh, virus hepatitis. Sedangkan virus
polio, menyebar lewat makanan atau susu.
3. Parasit
Sebagai
contoh Endamoeba histolytica adalah parasit yang hidup di air, minyak, buah
atau sayuran dan makanan yang lain.
4. Jamur
Jamur di
sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori fungi. Biasanya jamur ini tidak
menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan pada makanan. Sebagai
contoh, jamur yang ditemukan pada permukaan daging, bisa dibuang bagian daging
tersebut tanpa harus membuang semua daging.
5. Ragi
Sama dengan
jamur, ragi juga tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan pada
makanan. Ragi biasanya bereaksi jika ada karbondioksida. Ragi biasanya
digunakan dalam pembuatan minuman alcohol dan pembuatan roti.

Media tumbuh merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba.Komposisi
media tumbuh disesuaikan dengan mikroba yang akan ditumbuhkan.Prinsip utama
media padat dalam menginokulasikan mikroba atau biakan adalah menumbuhkan
mikroba yang sudah ditentukan dalam praktikum dan mengamati karakteristik.
Berdasarkan persyaratan mengenai susunan media bagi pertumbuhan bakteri,
maka media dapat berupa:
1.
Media alami
Yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti kentang, touge, daging,
umbi-umbian dan sebagainya, pada saat ini media alami yang banyak digunakan
adalah dalam bentuk kultur jaringan. Contoh media alami yang paling banyak
digunakan adalah penggunaan telur untuk pertumbuhan dan perkembanganbiakan
virus.
2.
Media Sintetik Atau Buatan
Yaitu media yang disusun oleh senyawa-senyawa kimia baik organik maupun
anorganik.
Contoh media sintetik bagi
pertumbuhan bakteri Clostridium:
K2HPO4 0,5
gram
KH2PO4 0,5 gram
MgSO4 0,1 gram
NaCl 0,1 gram
CaCO3 secukupnya
3.
Media Semi Sintetik
Yaitu media
yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami dan bahan-bahan sintetik.
Misalnya: Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri:
Pepton 10 gram
Ekstrak
daging 10 gram
NaCl 5 gram
Aquades 1 liter
Berikut ini
beberapa media yang sering digunakan secara umum dalam mikrobiologi:
1. Lactose Broth
Lactose broth
digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan,
dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk
Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya.
Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme
bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk
organisme koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test
untuk koliform. Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5%
pepton; dan 0,5% laktosa.
2. EMBA (Eosin
Methylene Blue Agar)
Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan
berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S.
aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi
laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam.
Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin
dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan tersebut. Namun demikian, jika
media ini digunakan pada tahap awal karena kuman lain juga tumbuh terutama P.
Aerugenosa dan Salmonella sp dapat menimbulkan keraguan. Bagaiamanapun
media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah
E.coli. Agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk
menentukan jenis bakteri coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung. EMB
yang menggunakan eosin dan metilin bklue sebagai indikator memberikan perbedaan
yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang tidak. Medium tersebut
mengandung sukrosa karena kemempuan bakteri koli yang lebih cepat meragikan
sukrosa daripada laktosa. Untuk mengetahui jumlah bakteri coli umumnya
digunakan tabel Hopkins yang lebih dikenal dengan nama MPN (most probable
number) atau tabel JPT (jumlah perkiraan terdekat), tabel tersebut dapat digunakan
untuk memperkirakan jumlah bakteri coli dalam 100 ml dan 0,1 ml contoh air.
3. Nutrient Agar
Nutrien agar
adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk
pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian
mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari
ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum
digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage,
produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji
bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Untuk komposisi
nutrien agar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat
1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan
disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan
wadah sesuai yang dibutuhkan.
4. Nutrient Broth
Nutrient broth
merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan
nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan cara sebagai berikut:
1.Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades.
2.Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah
pertama.
3.Atur pH sampai 7,0.
4.Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.
5.Sterilisasi dengan autoklaf.
5. MRSA
(deMann Rogosa Sharpe Agar)
MRSA
merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan Shape (1960) untuk
memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis
bahan. MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang
diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus,
sebaik nutrien diperkaya MRS agar tidak sangat selektif, sehingga ada
kemungkinan Pediococcus dan jenis Leuconostoc serta jenis bakteri lain dapat
tumbuh. MRS agar mengandung:
1. Protein dari kasein 10 g/L
2. Ekstrak daging 8,0 g/L
3. Ekstrak ragi 4,0 g/L
4. D (+) glukosa 20 g/L
5. Magnesium sulfat 0,2 g/L
6. Agar-agar 14 g/L
7. Dipotassium hidrogen phosphate 2 g/L
8. Tween 80 1,0 g/L
9. Diamonium hidrogen sitrat 2 g/L
10. Natrium asetat 5 g/L
11. Mangan sulfat 0,04 g/L
MRSB merupakan media yang serupa
dengan MRSA yang berbentuk cair/broth.
6.
Trypticase Soy Broth (TSB)
TSB adalah
media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan penumbuhan bermacam
mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk isolasi bakteri dari spesimen
laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri patogen. Media
TSB mengandung kasein dan pepton kedelai yang menyediakan asam amino dan
substansi nitrogen lainnya yang membuatnya menjadi media bernutrisi untuk
bermacam mikroorganisme. Dekstrosa adalah sumber energi dan natrium klorida
mempertahankan kesetimbangan osmotik. Dikalium fosfat ditambahkan sebagai
buffer untuk mempertahankan pH.
7. Plate Count Agar (PCA)
PCA
digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas
permukaan. PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan (casein enzymic
hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar) hingga membentuk suspensi 22,5 g/L kemudian
disterilisasi pada autoklaf (15 menit pada suhu 121°C). Media PCA ini baik
untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba) karena di dalamnya
mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam amino dan
substansi nitrogen komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai vitamin B
kompleks.
8.
Potato Dextrose Agar (PDA)
PDA
digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga
digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk
makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri
dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang
dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA
adalah mensuspensikan 39 g media dalam 1 liter air yang telah didestilasi.
campur dan panaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media
secara sempurna. Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit. Dinginkan hingga
suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6+0,2.
9. VRBA (Violet Red Bile Agar)
9. VRBA (Violet Red Bile Agar)
VRBA
dapat digunakan untuk perhitungan kelompok bakteri Enterobactericeae. Agar VRBA
mengandung violet kristal yang bersifat basa, sedangkan sel mikroba bersifat
asam. Bila kondisi terlalu basa maka sel akan mati. Dengan VRBA dapat dihitung
jumlah bakteri E.coli. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat VRBA adalah
yeast ekstrak, pepton, NaCl, empedu, glukosa, neutral red, kristal violet,
agar). Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dengan 1 liter air yang telah
didestilasi. Panaskan hingga mendidih sampai larut sempurna. Dinginkan hingga
50-60°C. Pindahkan dalam tabung sesuai kebutuhan, pH akhir adalah 7,4. Campuran
garam bile dan kristal violet menghambat bakteri gram positif. Yeast ekstrak
menyediakan vitamin B-kompleks yang mendukung pertumbuhan bakteri. Laktosa
merupakan sumber karbohidrat. Neutral red sebagai indikator pH. Agar merupakan
agen pemadat.
DAFTAR PUSTAKA
Satria.
2008. Pengertian Mikroorganisme dan
Jenis-Jenisnya. Jakarta : Shvoon.com. di unduh pada hari selasa tanggal 30
oktober 2o12 pada pukul 17:45. Di http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2194194-pengertian-mikroorganisme-dan-jenis-jenisnya/#ixzz2Aln3bf76
Yani
Unsa. 2011. Media Pertumbuhan Mikroba.
Jakarta : Blogger di unduh pada hari selasa 30 oktober 2012 pada pukul 17 : 25
di http://unsa-73.blogspot.com/2011/06/media-pertumbuhan-mikroba.html