BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dunia perikanan merupakan dunia
dimana kita di ajarkan bagaimana kita mengatuhi
segala aspek yang meliputi dunia tersebut. Bidang perikanan tidak hanya
sekedar mengetahui pemeliharan ikan serta bagaimana cara menangkapnya saja
melainkan menyangkut seluruh kehidupan yang terdapat di dalamnya, salah satunya
mengenai organisme yang hidup didalamnya. Diantara beribu-ribu organisme yang
daur hidup di air, dapat kita bagi atas beberapa kelompok salah satunya
Avertebrata Air atau dapat didefenisikan sebagai hewan yang tidak mempunyai
tulang belakang yang sebagian atau seluruh hidupnya di dalam air.
Hewan Avertebrata air mempunyai
banyak peranan bagi manusia maupun organisme lainnya, diantaranya bagi
sumberdaya manusia maupun sumberdaya perairan. Manfaar avertebrata air
bagisumberdaya manusia yakni:
1. Sebagai sumber makanan yang bergizi
bagimanusia
2. Penghasil devisa
3. Dapat dijadikan sebagai bahan
obat-obatan
4. Campuran bahan-bahan industri
Adapun manfaat avertebrata air sebagai
sumberdaya perairan antara lain:
1. Sebagai pembersih pantai
2. Sebagai makan hewan lain
3. Tempat perlindungan dan pemijahan
4. Sebagai kompetitor ikan.
Selain peranan positif di atas, hewan
ini juga mempunyai peranan yang tidak mengutungkan, diantaranya dapat menjadi
inang perantara beberapa penyakit seperti demam keong (schistosomiasis) dimana siput sebagai inang perantara, dan penyakit
kaki gajah (elephantiasis atau fillariasis) dengan nyamuk sebagai inang
perantara. Berbagai avertebrata air juga merupakan inang antara parasit air.
Avertebrata air terbagi atas beberapa
filum seperti Filum Echinodermata, Filum Porifera, Filum Cinidaria, Filum
Crustacea dan banyak lagi, namun pada
makalah ini dapat dijelaskan salah satu Filum diantaranya, yakni Filum
Mollusca.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang
kami akan bahas dalam makalah ini yakni:
1. Pengertian Filum Mollusca
2. Ciri Tubuh dari Filum Mollusca
3. Pembagian Filum Mollusca
4. Peranan Filum Mollusca
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui dunia dari salah satu hewan avertebrata air yakni Flum
Mollusca mulai dari jenis hewan yang termasuk didalamnya sampai peranannya bagi
manusia maupun perairan di sekitarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Filum Mollusca
Filum Mollusca terdiri atas lebih dari 100.000
spesies berbagai bentuk tubuh dan cara hidup. Pada filum ini, kolom sudah
tereduksi dan hanya terbatas pada daerah sekitar jantung. Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang
bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang
tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata.
2.2 Ciri
Tubuh Filum Mollusca
Ciri tubuh
Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, reproduksi, sistem peredaran darah,
cara hudup dan habitat.
a.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan
bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa
milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo
bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa.
b. Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh mollusca
terdiri dari tiga bagian utama :
1. Kaki : Merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya
yang berotot.Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali.Pada beberapa
molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk
menangkap mangsa.
2. Massa
viseral : Adalah bagian tubuh mollusca yang
lunak.Massa viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh seperti
pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
3. Mantel : Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.Cairan tersebut
merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel dapat
mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang.
4. Cangkang : Cangkang ada yang sempurna, setengah tereduksi atau bahkan telah
hilang sama sekali.
5. Sistem
saraf : Mollusca terdiri dari cincin saraf yang
nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar.
6. Sistem
pencernaan : Mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan
anus.
7. Bagian
mulut : Ada pula yang memiliki
rahang dan lidah pada mollusca tertentu.Lidah bergigi yang melengkung
kebelakang disebut radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.
8. Sistem
Pernafasan : Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang.Sedangkan yang
hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di
rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru.Organ
ekskresinya berupa seoasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.
c. Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup
secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa
organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang
hidup sebagai parasit.
d. Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual
dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi
dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang
menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
e.
Sistem Peredaran Darah
Hampir sebagaian besar moluska
mempunyai sistem peeredaran darah terbuka yakni sebuah jantung yang memompa hemolymph melalui pembulu menuju ke hemocoel. Darah terdifusi kembali ke jantung dan dipompa ke seluruh tubuh
kembali.
2.3 Pembagian
Filum Mollusca
Filum Mollusca merupakan salah satu
Filum yang mempunyai banyak kelas, dimana Filum ini dibagi atas 7 klas yakni :
Aplacophora, Monoplacophora, Polyplacophora, Scaphopoda, Gastropoda,
Bivalvia/Pelecypoda, dan Cephalopoda. Masing - masing kelas dari filum ini
mempunyai bentuk atau ciri khas yang berbeda satu sama lain. Pada makalah ini
kita akan membahas 3 diantara Klas – klas tersebut yakni:
1. Gastropoda
Gambar 1. Struktur cangkang Gastropoda
Gastropoda
(dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang
menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea
sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica). Klasifikasi
Klas gastropoda yakni:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class :
Gastropoda
Genus :
Dentalium
Spesies : Dentalium
Klas
gastropoda meliputi siput, keong, dan kelinci laut. Sebagian besar hewan
tersebut hidup di air laut, beberapa saja yang hidup di air tawar dan darat.
Kebanyakan Gastropoda bersifat herbivora yang menggunakan radula untuk menggaruk makanan pada permukaan. Pada gastropoda yang
karnivora, radula digunakan untuk
membor melewati permukaan seperti cangkang kerang, untuk mendapatkan makanan.
Bagian tubuh yang berada diluar atau senantiasa dikeluarkan adalah kepala dan
kaki. Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel
tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya dan mempunyai warna
tubuh umumnya keabuabuan atau coklat, kadang berbintik hitam, sementara pada
bagian kepala cenderung lebih terang.
Gastropoda
darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada
ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan
terang.Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan
pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat
bernapas menggunakan rongga mantel.
Salah satu
organ penting lainnya dari siput adalah operculum. Struktur operculum ini umumnya pipih, melekat
pada bagian akhir kakinya. Fungsinya untuk melindungi tubuh dengan mekanisme
membuka dan menutup seperti pintu pada bagian aperture cangkang. Ketika seluruh tubuh Gastropoda telah berada
dalam cangkang, operculum segera
menutup sehingga terhindar dari tekanan lingkungan.
Struktur
pertumbuhan cangkang Gastropoda dimulai dari apex sampai ke aperture .
most snail shells can be thought of as elongate cones wound into a spiral by
verying degress. Perputaran cangkang ada yang searah dengan jarum jam (dextral)
dan ada yang berlawanan arah dengan jarum jam. Pola dasar ini yang membentuk
beranekaragam tipe cangkang.
Gambar 2. Beberapa
bentuk tipe cangkang
2. Klas Pelecypoda/
Bivalvia
Pelecypoda
diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada
margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan
kerang hijau (Mytilus viridis).
Gambar 3. Bivalvia
Pelecypoda
tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti
protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran
sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella
= lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring
makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).Sistem
saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan.Tiga
ganglion tersebut adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion
posterior.Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual.Organ seksual terpisah
pada masing-masing individu.Fertilisasi terjadi secara internal maupun
eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.
Pelecypoda
memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.Kaki Pelecypoda
dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda
ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan. Pelecypoda mampu
melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan
zat perekat. Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup
sehingga disebut juga Bivalvia. Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal
dihubungkan oleh jaringan ikat (ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk
membuka dan menutup cangkang dengan cara mengencangkan dan mengendurkan otot. Otot
adductor akan terlepas jika
organismenya mati, namun pelekatnya membekas pada cangkang bagian dalam dimana
sebelumnya berada.
Cangkang
tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas. Kedua cangkang bila
bentuknya sama seperti saling bercermin disebut equivalved, jika tidak sama disebut inequivalved. Sementara itu jika bagian posterior cangkang ukuran
bentuknya sama denagn anteroir disebut equilateral
, jika beda disebut inequilateral.Permukaan
cangkang ada yang bermotif dan ada yang tidak, namun semuanya memberikan
petunjuk garis-garis pertumbuhan. Garis pertumbuhan awal dimulai pada bagian
tepi cangkang dimana keduanya bergabung pada garis hinge dan umbo yang
saling tumpung tindih pada bagian tersebut. Gigi terletak dibagian paling atas cangkang berperan sebagai pengucian untuk
menghindari kedua cangkang tidak etrtutup erat baik ketika membuka dan menutu.
Ciri lainnya
yang dimiliki klas ini yakni bivalvia mempunyai garis pallial dimana garis
tersebut berfungsi untuk memperlihatkan posisi mantel, sinus pallia terlihat
seperti teluk sepanjang garis pallial. Mantel tersebut memiliki 3 peran penting
yaitu
1. Mensekresi
cangkang
2, Mengandung
beberapa organ peraba
3. Otot – otot
adductor di dalamnya melekat pada
cangkang oleh garis pallial
Gambar 4. Anatomi Bivalvia
Pada tiram
mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir,
lama-kelamaan akan terbentuk mutiara. Mutiara terbentuk karena benda asing
tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan cangkang nakreas. Pelecypoda
tidak memiliki kepala. Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan
labial palpus.
Cephalopoda
(dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang
memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia
officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda
seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.
Pada klas ini
kepala lebih berkembang, begitupun dengan mata, ditambah dengan sejumlah lengan
yang dilenkapi dengan alat penghisap.Cephalopoda bergerak cepat dengan
berenang. Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa kantong
tinta. Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam
yang terletak di ventral tubuhnya. Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini
merasa terancam dengan cara menyemburkannya. Cephalopoda memiliki kaki berupa
tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.
Cephalopoda
memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak. Untuk
reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki organ
reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan
menghasilkan telur. Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya.
Sebagai hewan pemangsa, hampir semua
Pada klas ini
terbagi atas beberapa ordo diantaranya
Ordo Nautiloidea, Ordo Teuthida, dan Ordo Sepiiha.
1. Ordo Nautiloidea
Merupakan satu-satunya jenis
organisme dari klaas ini yang cangkangnya di luar. Pergerakan dengan
mengandalkan pengapungan dari ronga-rongga kosong dalam cangkang. Contoh: Nautilus sp, dan contoh salaha satu
jenisnya beserta klasifikasi Nautilus
pompilus
Kingdom : Animali Gambar 6. Nautilus sp
Sub Kingdom : Bilateral
Phylum : Mollusca
Sub Class : Nautiloidea
Ordo : Nautilida
Family : Nautilidae
Genus : Nautilus
Spesies :
Nautlus pompilus
2. Ordo Teuthida
Merupakan jenis cumi-cumi dengan
cangkang yang tereduksi dan tipis. Tubuhnya memanjang dengan 10 lengan dan
cangkang chitin berbentuk pena yang terletak di atas visceral mass. Contoh: Loligo vulgaris , salah satu contoh dan
klasifikasi loligo
Kingdom : animalia
Phylum :
Mollusca
Class :
Chepalopoda
Sub kelas :
Coloidea
Super ordo :
Decapodiformes
Ordo :
decapoda
Family :
Loliginidae
Genus :
Loligo
Spesies :
Loligo indica
Gambar 7. Anatomi Loligo vulgaris
3. Ordo Sepiiha
Ordo
ini merupakan jenis sotong (cuttlefish).
Pergerakan lebih lambat dari pada cumi-cumi, punggung lebih pipih, namun
mempunyai cangkang yang lebih besar dan tebal. Klasifikasi dan Contoh ordo
Sepiiha : Sepia officinalis
Klasifikasi :
Kingdom : Animali
Sub Kingdom : Bilateral
Phylum : Mollusca
Class : Cephalopoda
Sub Class : Cephalopoda
Ordo : Sepiedae
Family : Sepiida
Genus : Sephia
Spesies : Sephia offininalis
Gambar 8. Sephia offininalis
2.4 Peranan Filum Mollusca
Umumnya
mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran
mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
a. Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang
(Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina
fulica).
b. Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
c. Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram
mutiara.
d. Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
Dan peran Mollusca yang merugikan bagi manusia, yakni misalnya
bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman. Siput air adalah
perantara cacing Fasciola hepatica.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kami dapat menarik beberapa kesimpulan dari isi makalah ini yakni :
1. Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang
bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang
tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata.
2. Filum ini dibagi atas 7 klas yakni :
Aplacophora, Monoplacophora, Polyplacophora, Scaphopoda, Gastropoda,
Bivalvia/Pelecypoda, dan Cephalopoda
3. Mollusca beberapa diantara mempunyai keunrungan dan kerugian, salah satu
keuntungannya yakni dapat di jadikan sebagai sumber makanan yang berprotein
tinggi untuk manusia maupun organisme lainya dan kerugiannya adalah beberapa
jenis dari gatropoda dapat merusak sawah atau tanaman para petani.
3.2 Saran
Kami menyadari penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
mohon kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun agar nantinya kami dapat
memperbaikinya di penulisan kami selanjutnya. Terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
Suwarni.2008.Avertebrata
Air. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Jurusan Perikanan. Universitas
Hasanuddin : Makassar
di baca yah
BalasHapus