Selasa, 10 April 2012

filum Mollusca


BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
            Dunia perikanan merupakan dunia dimana kita di ajarkan bagaimana kita mengatuhi  segala aspek yang meliputi dunia tersebut. Bidang perikanan tidak hanya sekedar mengetahui pemeliharan ikan serta bagaimana cara menangkapnya saja melainkan menyangkut seluruh kehidupan yang terdapat di dalamnya, salah satunya mengenai organisme yang hidup didalamnya. Diantara beribu-ribu organisme yang daur hidup di air, dapat kita bagi atas beberapa kelompok salah satunya Avertebrata Air atau dapat didefenisikan sebagai hewan yang tidak mempunyai tulang belakang yang sebagian atau seluruh hidupnya di dalam air. 
            Hewan Avertebrata air mempunyai banyak peranan bagi manusia maupun organisme lainnya, diantaranya bagi sumberdaya manusia maupun sumberdaya perairan. Manfaar avertebrata air bagisumberdaya manusia yakni:
1.    Sebagai sumber makanan yang bergizi bagimanusia
2.    Penghasil devisa
3.    Dapat dijadikan sebagai bahan obat-obatan
4.    Campuran bahan-bahan industri
Adapun manfaat avertebrata air sebagai sumberdaya perairan antara lain:
1.    Sebagai pembersih pantai
2.    Sebagai makan hewan lain
3.    Tempat perlindungan dan pemijahan
4.    Sebagai kompetitor ikan.
Selain peranan positif di atas, hewan ini juga mempunyai peranan yang tidak mengutungkan, diantaranya dapat menjadi inang perantara beberapa penyakit seperti demam keong (schistosomiasis) dimana siput sebagai inang perantara, dan penyakit kaki gajah (elephantiasis atau fillariasis) dengan nyamuk sebagai inang perantara. Berbagai avertebrata air juga merupakan inang antara parasit air.
Avertebrata air terbagi atas beberapa filum seperti Filum Echinodermata, Filum Porifera, Filum Cinidaria, Filum Crustacea dan banyak lagi, namun  pada makalah ini dapat dijelaskan salah satu Filum diantaranya, yakni Filum Mollusca.
1.2       Rumusan Masalah
            Adapun beberapa rumusan masalah yang kami akan bahas dalam makalah ini yakni:
1.      Pengertian Filum Mollusca
2.      Ciri Tubuh dari Filum Mollusca
3.      Pembagian Filum Mollusca
4.      Peranan Filum Mollusca
           
1.3       Tujuan
            Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dunia dari salah satu hewan avertebrata air yakni Flum Mollusca mulai dari jenis hewan yang termasuk didalamnya sampai peranannya bagi manusia maupun perairan di sekitarnya.



                                                                            BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Pengertian Filum Mollusca
Filum Mollusca terdiri atas lebih dari 100.000 spesies berbagai bentuk tubuh dan cara hidup. Pada filum ini, kolom sudah tereduksi dan hanya terbatas pada daerah sekitar jantung. Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata.
2.2       Ciri Tubuh Filum Mollusca
Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, reproduksi, sistem peredaran darah, cara hudup dan habitat.
a.    Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa.
b. Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama :
1. Kaki                           :    Merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot.Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali.Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2. Massa viseral                :     Adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.Massa viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
3. Mantel                      :    Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang.
4. Cangkang                  :    Cangkang ada yang sempurna, setengah tereduksi atau bahkan telah hilang sama sekali.
5. Sistem saraf              :    Mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar.
6. Sistem pencernaan   :   Mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
7. Bagian mulut            : Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.
8. Sistem Pernafasan    :    Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang.Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru.Organ ekskresinya berupa seoasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.
c. Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.
d. Reproduksi
            Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
e. Sistem Peredaran Darah
            Hampir sebagaian besar moluska mempunyai sistem peeredaran darah terbuka yakni sebuah jantung yang memompa hemolymph melalui pembulu menuju ke hemocoel. Darah terdifusi kembali ke jantung dan dipompa ke seluruh tubuh kembali.

2.3       Pembagian Filum Mollusca
            Filum Mollusca merupakan salah satu Filum yang mempunyai banyak kelas, dimana Filum ini dibagi atas 7 klas yakni : Aplacophora, Monoplacophora, Polyplacophora, Scaphopoda, Gastropoda, Bivalvia/Pelecypoda, dan Cephalopoda. Masing - masing kelas dari filum ini mempunyai bentuk atau ciri khas yang berbeda satu sama lain. Pada makalah ini kita akan membahas 3 diantara Klas – klas tersebut  yakni:
1. Gastropoda
Gambar 1. Struktur cangkang Gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica). Klasifikasi Klas gastropoda yakni:
Kingdom              : Animalia
Phylum                 : Mollusca
Class                      : Gastropoda
Genus                   : Dentalium
Spesies                 : Dentalium
Klas gastropoda meliputi siput, keong, dan kelinci laut. Sebagian besar hewan tersebut hidup di air laut, beberapa saja yang hidup di air tawar dan darat. Kebanyakan Gastropoda bersifat herbivora yang menggunakan radula untuk menggaruk makanan pada permukaan. Pada gastropoda yang karnivora, radula digunakan untuk membor melewati permukaan seperti cangkang kerang, untuk mendapatkan makanan. Bagian tubuh yang berada diluar atau senantiasa dikeluarkan adalah kepala dan kaki. Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya dan mempunyai warna tubuh umumnya keabuabuan atau coklat, kadang berbintik hitam, sementara pada bagian kepala cenderung lebih terang.
Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang.Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.
Salah satu organ penting lainnya dari siput adalah operculum. Struktur operculum ini umumnya pipih, melekat pada bagian akhir kakinya. Fungsinya untuk melindungi tubuh dengan mekanisme membuka dan menutup seperti pintu pada bagian aperture cangkang. Ketika seluruh tubuh Gastropoda telah berada dalam cangkang, operculum segera menutup sehingga terhindar dari tekanan lingkungan.
Struktur pertumbuhan cangkang Gastropoda dimulai dari apex sampai ke aperture . most snail shells can be thought of as elongate cones wound into a spiral by verying degress. Perputaran cangkang ada yang searah dengan jarum jam (dextral) dan ada yang berlawanan arah dengan jarum jam. Pola dasar ini yang membentuk beranekaragam tipe cangkang.
Gambar 2. Beberapa bentuk tipe cangkang










2. Klas Pelecypoda/ Bivalvia
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis).
Gambar 3. Bivalvia


Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan.Tiga ganglion tersebut adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual.Organ seksual terpisah pada masing-masing individu.Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.
Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan. Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat. Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga Bivalvia. Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat (ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara mengencangkan dan mengendurkan otot. Otot adductor akan terlepas jika organismenya mati, namun pelekatnya membekas pada cangkang bagian dalam dimana sebelumnya berada.
Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas. Kedua cangkang bila bentuknya sama seperti saling bercermin disebut equivalved, jika tidak sama disebut inequivalved. Sementara itu jika bagian posterior cangkang ukuran bentuknya sama denagn anteroir disebut equilateral , jika beda disebut inequilateral.Permukaan cangkang ada yang bermotif dan ada yang tidak, namun semuanya memberikan petunjuk garis-garis pertumbuhan. Garis pertumbuhan awal dimulai pada bagian tepi cangkang dimana keduanya bergabung pada garis hinge dan umbo yang saling tumpung tindih pada bagian tersebut.  Gigi terletak dibagian paling atas  cangkang berperan sebagai pengucian untuk menghindari kedua cangkang tidak etrtutup erat baik ketika membuka dan menutu.
Ciri lainnya yang dimiliki klas ini yakni bivalvia mempunyai garis pallial dimana garis tersebut berfungsi untuk memperlihatkan posisi mantel, sinus pallia terlihat seperti teluk sepanjang garis pallial. Mantel tersebut memiliki 3 peran penting yaitu
1. Mensekresi cangkang
2, Mengandung beberapa organ peraba
3. Otot – otot adductor di dalamnya melekat pada cangkang oleh garis pallial
Gambar 4. Anatomi Bivalvia













Pada tiram mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk mutiara. Mutiara terbentuk karena benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan cangkang nakreas. Pelecypoda tidak memiliki kepala. Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus.
 
Gambar 5. Loligo sp
 
3. Klas Cephalopoda
Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.
Pada klas ini kepala lebih berkembang, begitupun dengan mata, ditambah dengan sejumlah lengan yang dilenkapi dengan alat penghisap.Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang. Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta. Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya. Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya. Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.
Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak. Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur. Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya. Sebagai hewan pemangsa, hampir semua
Pada klas ini terbagi atas  beberapa ordo diantaranya Ordo Nautiloidea, Ordo Teuthida, dan Ordo Sepiiha.
1.  Ordo Nautiloidea
            Merupakan satu-satunya jenis organisme dari klaas ini yang cangkangnya di luar. Pergerakan dengan mengandalkan pengapungan dari ronga-rongga kosong dalam cangkang. Contoh: Nautilus sp, dan contoh salaha satu jenisnya beserta klasifikasi Nautilus pompilus
Kingdom         : Animali                                              Gambar 6. Nautilus sp
Sub Kingdom  : Bilateral
Phylum            : Mollusca
Class               : Cephalopoda
Sub Class        : Nautiloidea
Ordo               : Nautilida
Family             : Nautilidae
Genus              : Nautilus
Spesies            : Nautlus pompilus

2. Ordo Teuthida
            Merupakan jenis cumi-cumi dengan cangkang yang tereduksi dan tipis. Tubuhnya memanjang dengan 10 lengan dan cangkang chitin berbentuk pena yang terletak di atas visceral mass. Contoh: Loligo vulgaris , salah satu contoh dan klasifikasi  loligo
Kingdom              : animalia
Phylum                : Mollusca
Class                    : Chepalopoda
Sub kelas            : Coloidea
Super ordo          : Decapodiformes
Ordo                   : decapoda
Family                 : Loliginidae
Genus                  : Loligo
Spesies                : Loligo indica
Gambar 7. Anatomi Loligo vulgaris



3. Ordo Sepiiha
            Ordo ini merupakan jenis sotong (cuttlefish). Pergerakan lebih lambat dari pada cumi-cumi, punggung lebih pipih, namun mempunyai cangkang yang lebih besar dan tebal. Klasifikasi dan Contoh ordo Sepiiha : Sepia officinalis  
Klasifikasi :
Kingdom          : Animali
Sub Kingdom   : Bilateral
Phylum            : Mollusca
Class                : Cephalopoda
Sub Class         : Cephalopoda
Ordo                : Sepiedae
Family             : Sepiida
Genus              : Sephia
Spesies                        : Sephia offininalis
Gambar 8. Sephia offininalis












2.4       Peranan Filum Mollusca
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
a.      Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.) cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
b.      Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
c.       Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
d.      Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
Dan peran Mollusca yang merugikan bagi manusia, yakni misalnya bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman. Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.

BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
            Kami dapat menarik beberapa kesimpulan dari isi makalah ini yakni :
1.      Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata.
2.      Filum ini dibagi atas 7 klas yakni : Aplacophora, Monoplacophora, Polyplacophora, Scaphopoda, Gastropoda, Bivalvia/Pelecypoda, dan Cephalopoda
3.      Mollusca beberapa diantara mempunyai keunrungan dan kerugian, salah satu keuntungannya yakni dapat di jadikan sebagai sumber makanan yang berprotein tinggi untuk manusia maupun organisme lainya dan kerugiannya adalah beberapa jenis dari gatropoda dapat merusak sawah atau tanaman para petani.
3.2       Saran
            Kami menyadari penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu mohon kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun agar nantinya kami dapat memperbaikinya di penulisan kami selanjutnya. Terimakasih



DAFTAR PUSTAKA

Suwarni.2008.Avertebrata Air. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Jurusan Perikanan. Universitas Hasanuddin : Makassar




















1 komentar: